Yang lagi pada TA, congrats ya... Finally you've met the time when you can do your own project. Based on your own choice, your own skill, your own target.
For last years, pasti bejibun tugas dari dosen, praktikum, etc membuat kreativitas kita tertutup. So, now the time is. Define your own guys! It's yours!
Final Project is something "usual", especially when you see the numbers of "sarjana" in this country lately. Banyak! But, if you wanna see others who can't continue their study, Lebih Banyak!
Jadi ga usah lebay, tetapi ngga terlalu nyantai juga ngadepinnya. Bagus atau jelek kualitas tugas akhir kita, sebenarnya kita masih dibutuhkan di luar sana. Sekalipun diluar bidang kita lho ya...
Tapi masa sih mau merelakan Tugas Akhir sekali seumur hidup dg sekedarnya?
Helloooow, perpustakaan tiap tahun kebanjiran TA-TA ga bermutu yang jadi sampah. Ga dibaca. Gajadi referensi. Kalaupun dibaca, cuma covernya aja :v Dan beberapa produk jadi pemenuh gudang dan lab-lab juga. #haishhhh
Tapiiii, kalo milih TA bermutu kadangkala siap-siap juga lho molor di waktu :))
Dan mengerjakan TA, selalu dimulai dari kegalauan memilih judul. Tetapi tenang. Santai kayak di pantai, semoga baca ini bikin kalian milih judul semudah ngegames #ngahaha
----------------------------------------------------------------
Jadi milih judul itu penting banget. Karena judul TA akan membatasi masalah yang akan kita kupas secara tajam setajam silit #ehh silet
Batasan masalah itu senjata kita, karena dosen kdg bisa aja menyerang dg pertanyaan aneh2 yg boleh jadi itu di luar topik yg kita kerjakan.
Kalau dah gitu, sepanjang apapun mereka nanya, kita cukup jawab, "Maaf Pak, pertanyaan Bapak di luar batasan yang saya kerjakan ini", sambil senyum-senyum ngeliat muka mereka kesel :D
Memilih batasan masalah jangan asal, gunakan referensi entah menyesuaikan kebutuhan dari aplikasi, atau komparasi studi kasus lainnya di proyek setipikal sebelumnya.
Tetapi bisa jadi senjata ini makan tuan guys. Misal kita udah tetapin judul, eh ternyata metode, teknik atau hal-hal yang ada di judul itu ngga sesuai hasil yang kita bikin.
Fyi, selalu mending mencegah daripada mengobati, mending hati-hati daripada ganti judul nanti. Meski memang bisa, ganti judul bikin molor waktu, wasting tenaga dls. Nah biasanya senpai ngajarin bikin judul yang tidak terlalu "khusus" sehingga bakal mengekang kita dg metode/teknik tertentu kecuali bener-bener enggak akan berubah tuh. Tetapi tetap hati-hati kalau terlalu umum, bisa jadi ada judul yang sama di luar sana.
-----------------------------------------------------------
Batasan masalah itu senjata kita, karena dosen kdg bisa aja menyerang dg pertanyaan aneh2 yg boleh jadi itu di luar topik yg kita kerjakan.
Kalau dah gitu, sepanjang apapun mereka nanya, kita cukup jawab, "Maaf Pak, pertanyaan Bapak di luar batasan yang saya kerjakan ini", sambil senyum-senyum ngeliat muka mereka kesel :D
Memilih batasan masalah jangan asal, gunakan referensi entah menyesuaikan kebutuhan dari aplikasi, atau komparasi studi kasus lainnya di proyek setipikal sebelumnya.
Tetapi bisa jadi senjata ini makan tuan guys. Misal kita udah tetapin judul, eh ternyata metode, teknik atau hal-hal yang ada di judul itu ngga sesuai hasil yang kita bikin.
Fyi, selalu mending mencegah daripada mengobati, mending hati-hati daripada ganti judul nanti. Meski memang bisa, ganti judul bikin molor waktu, wasting tenaga dls. Nah biasanya senpai ngajarin bikin judul yang tidak terlalu "khusus" sehingga bakal mengekang kita dg metode/teknik tertentu kecuali bener-bener enggak akan berubah tuh. Tetapi tetap hati-hati kalau terlalu umum, bisa jadi ada judul yang sama di luar sana.
-----------------------------------------------------------
Kalau diklasifikasi memilih judul TA bisa dilakukan menyesuaikan :
1. Kebutuhan
1. Kebutuhan
ini nih yang bikin TA kita gajadi sampah nantinya. Kira-kira apasih yg lgi dibutuhin? Apa yg bisa kita bikin untuk itu guys? Kalo bisa menganalisa dengan baik, latar belakang di Bab 1 kamu bakalan real dan bukan asal cuap-cuap deh.
2. Skill
2. Skill
TA kita dibutuhkan tetapi skill kita minim? That's the challenges :D
Banyak cara upgrade skill, dari mulai rajin cari referensi jurnal ilmiah, ikut seminar, pelatihan, workshop, belajar ama dosbing, senior, atau nongkrong di lab etc
-----------------------------------------------------------
Banyak cara upgrade skill, dari mulai rajin cari referensi jurnal ilmiah, ikut seminar, pelatihan, workshop, belajar ama dosbing, senior, atau nongkrong di lab etc
-----------------------------------------------------------
Tips Langkah-langkah Memilih Judul TA
1. Kenali Minat dan Skill Kita
Hampir 4 tahun kuliah, pasti kita memiliki minat tertentu di sub bidang perkuliahan yang diikuti. Jika merasa mengikuti minat tidak PD dengan skill yang ada, percayalah tidak ada yang tidak bisa dipelajari, meski waktu bisa jadi taruhannya nanti. Mungkin itu akan membuat kita membaca lebih sering dari biasanya dan bingung lebih dari biasanya. wkwkkw
2. Mencari Referensi
Referensi ini sangat penting. Ini menentukan langkah pengerjaan menjadi lebih efektif. Ini juga jadi ukuran, kira-kira tercapai nggak sih level TA ini untuk kita?
Cari referensi yang valid dan proven. Tidak selalu jurnal ilmiah di internet, TA senior di perpus, atau buku-buku di lab bisa diandalkan. Pilih jurnal dari lembaga terpercaya seperti IEEE. Tidak punya akun IEEE? Gabung grup facebook https://www.facebook.com/groups/paperrequests/ untuk request ke mereka yang punya akun. Jangan lupa sampaikan permintaan dengan ramah, ucapkan terima kasih, dan doakan studi/karir mereka lancar. Orang-orang seperti mereka langka dan perlu dibudidayakan.. #upss dilestarikan ding.. hihi
Jangan berpikir dua kali untuk mencari referensi dalam bahasa inggris karena secara kualitas dan kuantitas akan lebih banyak. Kesusahan dalam memahami? Tidak semua kata harus dipahami. Cari keyword yang pas. Temukan jurnal dan pahami sebisanya. Google Translate pun tak masalah digunakan apabila vocabulary kita minim, meski secara structure jadi ancur wkwkw
3. Banyak-Banyak Diskusi Dengan Ahlinya
Jangan malu bertanya kepada siapa saja. Bagi yang menjadi keluarga lab beruntunglah, gunakan koneksi sebaik-baiknya. Tidak punya koneksi? Bikinlah. Main-main ke lab yang berhubungan dengan TA kita. Cari kenalan satu dua akan mempermudah, namun tetap targetkan mereka yang paling paham di bidang ini.
Anak lab sudah, lanjut ke yang lebih susah ditemui yaitu dosen. Cari tahu dosbing TA-TA setipikal dengan milik kita. Cari nomernya dan buat janji bertemu untuk diskusi. Cari tahu pendapatnya tentang judul TA kita, terlalu mudahkah atau cukup menantang? Tidak semua dosen akan cocok dengan kita, maka kenali kepribadian dosen tersebut apabila ingin menawarinya sebagai dosen pembimbing (dosbing). Biasanya dosen enggan berdiskusi TA yang terlalu mudah. Malah ada yang males/jenuh dg tipikal TA tertentu. So be patient!
Temui pakar opsi selanjutnya. Bandung itu kota besar. Ada lembaga-lembaga keilmuan seperti ITB, LIPI dls disini. Tergantung seberapa besar keingintahuan kita, maka sejauh itu kita akan melangkah. Buat janji dengan mereka diluar institusi kampus memang tidak mudah, tetapi bisa kok. Bahkan beberapa kawan lebih memilih orang luar jadi dosbing. Jangan relakan kreativitas kita terbatasi dengan SDM di internal kampus kawan. #IdeItuMahal
4. Cari Dosbing
Tidak semua dosen/pakar yang kita ajak diskusi perlu dijadikan dosbing. Pilih dosbing dengan pertimbangan spesialisasi mereka yang akan berkontribusi secara teknis, administratif atau lainnya sesuai kebutuhan. Percuma dosbing kita jenius kalau nantinya minta ttd susah, atau minta yang aneh-aneh hingga TA kita molor. Atau mudah banget ditemui untuk diskusi, namun normatif mulu masukannya. Usahakan dosbing 1 dan 2, saling melengkapi, klop. Kalau kontradiktif bisa bingung ndiri ntar kan. Yang satu minta diginikan, yang satu digitukan #ApaanSih hehehe
Biasanya dosen yang rajin riset banyak ide TA. Ada yang menawarkan judul malah. Mengerjakan TA sesuai riset jadi simbiosis mutualisme banget ama tuh dosen n kampus kan? Tetapi tidak selalu ide dari kita diterima dosen semacam ini, dan ide dosen kita bisa terima hahah. Kembali, pertimbangkan dengan matang.
5. Jangan Tertekan Dengan Dosen TA-1
Sudah tugas dosen TA-1 memberikan arahan, namun jika ingin maksimal jangan sampai tertekan mereka. Tanpa mereka boleh jadi kita terlalu bebas berkelana mencari ide, bergalau ria memutuskan ide yang mana jadi judul TA, atau malah malas mengerjakan TA. Tekanan dosen kadang membuat kita kurang matang memilih judul, atau justru seenaknya. Padahal jika TA itu tidak bisa kita kerjakan selanjutnya akan menjadi masalah kita, bukan beliau.
-----------------------------------------------------------
Tugas Akhir Terbaik Adalah yang Bisa Menghantarkan Kita Lulus Sidang
Tak peduli bagaimana kualitas TA kita, apapun yang menghantarkan kita lulus sidang, be proud of it. It's your masterpiece, your best wonderful work. *at least till that time wkwk
Seperti games, ketika tamat ya sudah. Tak peduli berapa score yang kita cetak. Menamatkannya adalah kepuasan tersendiri
TA luar biasa yang tak pernah selesai tidak akan berguna untuk kita, karena kita dinilai berdasarkan apa yang sudah kita lakukan, bukan yang bisa kita lakukan.
You've come this far, so brace yourself. So, selamat bercinTA............
1. Kenali Minat dan Skill Kita
Hampir 4 tahun kuliah, pasti kita memiliki minat tertentu di sub bidang perkuliahan yang diikuti. Jika merasa mengikuti minat tidak PD dengan skill yang ada, percayalah tidak ada yang tidak bisa dipelajari, meski waktu bisa jadi taruhannya nanti. Mungkin itu akan membuat kita membaca lebih sering dari biasanya dan bingung lebih dari biasanya. wkwkkw
2. Mencari Referensi
Referensi ini sangat penting. Ini menentukan langkah pengerjaan menjadi lebih efektif. Ini juga jadi ukuran, kira-kira tercapai nggak sih level TA ini untuk kita?
Cari referensi yang valid dan proven. Tidak selalu jurnal ilmiah di internet, TA senior di perpus, atau buku-buku di lab bisa diandalkan. Pilih jurnal dari lembaga terpercaya seperti IEEE. Tidak punya akun IEEE? Gabung grup facebook https://www.facebook.com/groups/paperrequests/ untuk request ke mereka yang punya akun. Jangan lupa sampaikan permintaan dengan ramah, ucapkan terima kasih, dan doakan studi/karir mereka lancar. Orang-orang seperti mereka langka dan perlu dibudidayakan.. #upss dilestarikan ding.. hihi
Jangan berpikir dua kali untuk mencari referensi dalam bahasa inggris karena secara kualitas dan kuantitas akan lebih banyak. Kesusahan dalam memahami? Tidak semua kata harus dipahami. Cari keyword yang pas. Temukan jurnal dan pahami sebisanya. Google Translate pun tak masalah digunakan apabila vocabulary kita minim, meski secara structure jadi ancur wkwkw
3. Banyak-Banyak Diskusi Dengan Ahlinya
nyomot di mbah google |
Jangan malu bertanya kepada siapa saja. Bagi yang menjadi keluarga lab beruntunglah, gunakan koneksi sebaik-baiknya. Tidak punya koneksi? Bikinlah. Main-main ke lab yang berhubungan dengan TA kita. Cari kenalan satu dua akan mempermudah, namun tetap targetkan mereka yang paling paham di bidang ini.
Anak lab sudah, lanjut ke yang lebih susah ditemui yaitu dosen. Cari tahu dosbing TA-TA setipikal dengan milik kita. Cari nomernya dan buat janji bertemu untuk diskusi. Cari tahu pendapatnya tentang judul TA kita, terlalu mudahkah atau cukup menantang? Tidak semua dosen akan cocok dengan kita, maka kenali kepribadian dosen tersebut apabila ingin menawarinya sebagai dosen pembimbing (dosbing). Biasanya dosen enggan berdiskusi TA yang terlalu mudah. Malah ada yang males/jenuh dg tipikal TA tertentu. So be patient!
Temui pakar opsi selanjutnya. Bandung itu kota besar. Ada lembaga-lembaga keilmuan seperti ITB, LIPI dls disini. Tergantung seberapa besar keingintahuan kita, maka sejauh itu kita akan melangkah. Buat janji dengan mereka diluar institusi kampus memang tidak mudah, tetapi bisa kok. Bahkan beberapa kawan lebih memilih orang luar jadi dosbing. Jangan relakan kreativitas kita terbatasi dengan SDM di internal kampus kawan. #IdeItuMahal
4. Cari Dosbing
Tidak semua dosen/pakar yang kita ajak diskusi perlu dijadikan dosbing. Pilih dosbing dengan pertimbangan spesialisasi mereka yang akan berkontribusi secara teknis, administratif atau lainnya sesuai kebutuhan. Percuma dosbing kita jenius kalau nantinya minta ttd susah, atau minta yang aneh-aneh hingga TA kita molor. Atau mudah banget ditemui untuk diskusi, namun normatif mulu masukannya. Usahakan dosbing 1 dan 2, saling melengkapi, klop. Kalau kontradiktif bisa bingung ndiri ntar kan. Yang satu minta diginikan, yang satu digitukan #ApaanSih hehehe
Biasanya dosen yang rajin riset banyak ide TA. Ada yang menawarkan judul malah. Mengerjakan TA sesuai riset jadi simbiosis mutualisme banget ama tuh dosen n kampus kan? Tetapi tidak selalu ide dari kita diterima dosen semacam ini, dan ide dosen kita bisa terima hahah. Kembali, pertimbangkan dengan matang.
5. Jangan Tertekan Dengan Dosen TA-1
Sudah tugas dosen TA-1 memberikan arahan, namun jika ingin maksimal jangan sampai tertekan mereka. Tanpa mereka boleh jadi kita terlalu bebas berkelana mencari ide, bergalau ria memutuskan ide yang mana jadi judul TA, atau malah malas mengerjakan TA. Tekanan dosen kadang membuat kita kurang matang memilih judul, atau justru seenaknya. Padahal jika TA itu tidak bisa kita kerjakan selanjutnya akan menjadi masalah kita, bukan beliau.
-----------------------------------------------------------
Tugas Akhir Terbaik Adalah yang Bisa Menghantarkan Kita Lulus Sidang
Foto temen nyomot di FB. |
Tak peduli bagaimana kualitas TA kita, apapun yang menghantarkan kita lulus sidang, be proud of it. It's your masterpiece, your best wonderful work. *at least till that time wkwk
Seperti games, ketika tamat ya sudah. Tak peduli berapa score yang kita cetak. Menamatkannya adalah kepuasan tersendiri
TA luar biasa yang tak pernah selesai tidak akan berguna untuk kita, karena kita dinilai berdasarkan apa yang sudah kita lakukan, bukan yang bisa kita lakukan.
You've come this far, so brace yourself. So, selamat bercinTA............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar