Halaman

Assalamualaikum, welcome

Sebuah eksplorasi hati...

Senin, 26 Januari 2015

#CeritaWisuda


Toga kukenakan pagi ini. Kulihat wajah mereka pun tersenyum bangga menatapnya. Duhai Allah, terima kasih atas karuniamu. Ini luar biasa istimewa. Salah satu hari terbaik yang pernah kurasa.

Foto Toga nyomot dari PP si Roni hehe
Baru Juli lalu, sulit rasanya melihat target Tugas Akhir yang belum tercapai juga. Padahal siang dan malam tak pernah lelah menemaniku memecahkannya. Hingga pada akhirnya, satu persatu teman mendaftarkan dirinya. Dan akhirnya terpaksa aku pulang dengan kecewa tertanam di dada.

“Maaf, harus nambah semester lagi”, ujarku sedih bercampur malu kepada orang tua. Tidak murah kuliah disini. Tidak semua PNS dengan beban empat anak mampu menyekolahkan anaknya setinggi ini.

Namun mereka tidak berupaya menghakimi. Sebaliknya mereka mendukung dan percaya aku bisa. Raut optimis ku lihat dengan seksama, tak jauh berbeda dengan semester satu dulu ketika aku merasa kalah karena IP di bawah rata-rata.

Agustus menjadi bulan berat bagi mahasiswa tingkat akhir yang belum bisa diwisuda. Dilema antara menyambut teman yang berbahagia, dengan meratapi nasib sendiri yang tentu iri melihatnya. Namun Alhamdulillah, mayoritas teman memilih menunda wisudanya. November dipilih agar bisa bersama-sama.

Dan akhirnya di bulan November ini, orang tuaku bisa menerima undangan wisuda. Aku bahagia. Akhirnya keluargaku menjejakkan kaki di Bandung juga. Tanah rantau yang selama ini mereka dengar dari cerita-ceritaku balik telefon, atau berita dari layar kaca. Maka agenda pun ku susun. Dari mulai hari pertama mereka datang, hingga nanti pulang agar bisa maksimal.

Sejak mereka datang, aku antarkan ke penginapan yang sebelumnya sudah kupersiapkan. Dan Ciwidey menjadi destinasi keesokan hari. Dari mulai kawah putih, hingga pesona pemandian air panas alami.

Family Trip - Graduation
Namun sebenarnya banyak tempat yang ingin kutunjukkan selain itu. Kelas tempatku kuliah sehari-hari, lab tempat favorit memperjuangkan tugas akhir, masjid tempatku biasa mendapatkan ketenangan dan pencerahan, organisasi tempatku memperoleh banyak kawan dan pengalaman dan masih banyak lagi. Tempat-tempat yang aku lihat dalam empat tahun lebih ini, tempat yang memberikanku banyak cerita dan menumbuhkan banyak mimpi hingga kini.

Ternyata 4 tahun kuliah bukan waktu yang singkat. Ku pandangi mereka, senyum mereka tetap sama, selalu indah. Hanya mereka menua, langkah mereka tak secepat dulu ketika menuntunku dan membuatku berlari-lari kecil. Fisik mereka lebih cepat lelah, dan udara Dayeuhkolot cukup terik membuatku akhirnya mengurungkan planning menyesuaikan kondisi.

Sebenarnya aku hanya ingin mereka tahu, banyak tempat-tempat indah disini yang mengajarkan banyak pengalaman istimewa. 
Dan aku ingin mereka tahu bahwa tempat-tempat indah itu, pengalaman hebat itu, dan kesempatan emas hingga menuntaskan amanah ini tak akan bisa dicapai tanpa kerja keras mereka, kesabaran mereka, doa-doa mereka. Setiap hari. Dari 5 April, 22 tahun silam, hingga kini.

Pak, Mik,
Akhirnya anakmu ini lulus.

Terima kasih ya untuk semua doanya, semua pengorbanannya.