Halaman

Assalamualaikum, welcome

Sebuah eksplorasi hati...

Kamis, 04 April 2013

Mencari Cinta Yang Hilang

Ketika, sekitarmu tlah memberikannya, sudahkah kau membalasnya?
Katanya hidup tanpa cinta ibarat sayur tanpa garam. Tak ada rasa. Tak ada yang istimewa. Begitu pentingnya tentang cinta hingga sejak dahulu, sekarang dan mungkin yang akan datang ianya masih akan menjadi tema utama yang kan selalu ditunggu penikmat seni, baik berupa seni audio, visual maupun audio visual. Itu hanya gubahan opini manusia. 

Jauh sebelumnya, Sang Pencipta tlah mengajarkan cinta sejati yang takkan terperi. Ianya tlah memberi sebaik-baik cinta yang tak mengharap balas kasih. Fa bi ayyi alaa irobbikuma tukadzibaan. Dan ia tlah tentukan jalan bagi rezeki manusia, umur, jodoh dan lainnya. Hingga tersisa bagian-bagian yang kita sendiri harus merangkainya tuk menemukan muara cinta yang sesunggguhnya.

Bertahun-tahun kita hidup, pastilah kita tlah merasakan cinta dari sekitar kita.

Dari orang tua. Ibu dan Ayah yang jasanya takkan pernah bisa dikatakan lagi. Keluarga, yang selalu mendukung di tiap langkah. Saudara/i yang selalu mengidolakan dan mengharapkan yang terbaik untuk kita. Belum lagi teman yang kita temui di tiap persinggahan dalam perjalanan ini. Cinta.

Aku tertegun hari ini ketika mendapati tak ada cinta yang bisa ku beri. Belum rupanya. Belum ada yang bisa maksimal apalagi optimal. Semuanya masih mudah terombang ambing keinginan sesaat yang sebenarnya hanya menyakiti cinta. 

Lalu, bagaimana denganmu? Adakah diantara kuliah dan amanah lainnya tlah dilakukan dengan penuh cinta? 

Sederhananya, ketika kita mencintai sesuatu pengorbanan takkan pernah terungkap kata, lelahnya raga terasa istimewa, keringat bercucuran bukan apa-apa, keluh kesah hanya masalah lidah.

Dan semua di atas hanya masalah rasa. Rasa yang boleh jadi tumbuh dan menghilang tak tentu. Jadilah ini semua berhubungan dengan komitmen tentang cinta. Seberapakah cinta? Atau seberapa dalam kita memaknai cinta?

Jadi jangan bilang cinta, jika dalam tutur kata ini masih ada ketidakikhlasan.
Jangan bilang cinta, jika keluh kesah ini malah menjadi lumrah bagi lidah.
Jangan bilang cinta, jika langkah ini masih berat kesana kemari padahal memang itu tugas kita.

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”     (QS. At-Taubah [9] :41)

*jihad = berjuang dengan kesungguhan yang sesungguhnya 

Hidup ini singkat.
Maka mari isi segalanya dengan cinta yang sebenar-benarnya cinta kepada sekitar kita.




Cinta kemanakah engkau gerangan?
Bahkan langkah ini, tatapan ini, gerakan ini takkan sama tanpamu
Duhai yang Maha Cinta
Anugerahkan kepada kami kesitiqomahan dalam jalan-Mu
Bekerja, belajar, bergerak apapun itu

Ya muqollibal quluub, 
tsabbit qalbi alaa dinii
tsabbit qalbi alaa tha athi

Wahai engkau Sang Pembolak balik hati
Teguhkan hatiku kepada agamamu
Teguhkan hatiku atas ketaatan kepadaMu

Tidak ada komentar: