"Kak, doakan. Aku lagi mencari informasi pekerjaan", celetuknya malam ini. Ia datang bersama sahabat karibnya. Pepaya mereka bawa. Masih berpikir berbagi seperti saat ini? Allahu robbi. Hanya bisa terenyuh sambil memutar otak yang usang ini.
Peluang itu ada. Pasti ada. Namun, menciptakannya di sela-sela persaingan tidak mudah. Ingin rasanya ikut berperan serta. Tahun ini tahun ketiga. Dan rasanya pasti ada yang hilang dengan ketiadaan mereka di tahun depan ketika lulus kuliah.
Hutang ini perlahan menumpuk rasanya. Ingin banyak berbuat, namun terbatas dan kembali terbatas. Sudah jemu bilang nanti, nanti dan nanti. Bagaimana jika tidak ada nanti? Bagaimana ini kesempatan terakhir? Menyesal selalu di belakang. Dan khilaf selalu dijadikan alasan. Kawan, mau sampai kapan pembenaran dan deretan pembenaran ada dan menyeruak sebagai penggugur keinginan?
Jika ini sebatas kado sederhana, yakinlah ini cukup indah. Namun jika ini jadi yang terakhir, mungkinlah ini kan jadi kenangan berharga
Hey kaki-kaki kecil
Kalian tumbuh dengan mimpi yang kita gali bersama setiap hari
Kami perlihatkan dunia
Kehebatannya, keindahan yang ada di dalamnya
Yang mungkin kalian tahu sebatas layar kaca
Kita pelajari akhirat bersama
Hingga kalian tahu batas yang kan menghantarkan kita ke jalan-Nya
Duhai robbi, perkenankanlah jalan ini
Mudahkan, lancarkan
“Kuberi satu rahasia padamu kawan…. Buah paling manis dari bermimpi adalah kejadian-kejadian menakjubkan dalam perjalanan menggapainya.(Andrea Hirata-Maryamah Karpov)”
Bismillah