Maybe it's just me, Couldn't you believe
That everything I said and did, wasn't just deceiving
And the tear in your eye, and your calm hard face
Makes me wish that I was never brought into this place
(Secondhand Serenade - Maybe)
Detik-detik terus berjalan seiring atmosfer kota perjuangan yang tlah terbiasa kurasakan. Perlahan, jalanan yang dulu terasa asing kini terasa ramah sekalipun tetap bising. Jika kau menyebutnya rumah, mungkin kinilah saatnya mengingatnya kembali hanya sebagai tempat singgah. Tempat sementara mengumpulkan kenangan, sebelum melangkah melanjutkan mimpi-mimpi lama yang dicanangkan.
Sebelumnya jika kau bertanya tentang hari esok, aku lebih ketakutan kehilangan yang tlah ada dan memikirkan esok di hari lusa saja. Karena ketika kau berpikir dipertemukan dengannya adalah yang terindah, maka pantaslah ketika malas itu ada, dan mimpi-mimpi lama kian terasa usang dimakan usia.
And I'm here to sing
About the things that mattered
About the things that made us feel alive for oh so long
About the things that kept you on my side when I was wrong
(Secondhand Serenade - Maybe)
Ketika hari-hari itu indah, bukan berarti episode kita berhenti disini saja. Karena tak ada kejelasan kapan season kita berakhir kapan dan bagaimana, maka kembali mengingat setiap kecil bagiannya anugrah. Maka menikmati setiap momennya ialah bentuk syukur kepada sang pencipta.
Tentang cinta yang tlah dikarantina oleh rasa, berbalut waktu nan lautan perjalanan yang tlah kita lalui bersama, apa adanya sajalah.
Irreplaceable, perjalanan ini tak akan pernah tergantikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar