Memulai berhenti dengan alasan yang tak pernah diduga sebelumnya pun tak bisa dipungkiri. Itu sebuah pilihan jernih. Sekalipun ternyata muaranya kian tak jelas setelahnya. Dan mengapa harus berhenti ketika terlanjur memulai? Rugi!
Lebih memilih berhenti sebelum memulai. Jika itu terjadi pada sosok yang ada di depan cerminmu, bolehlah kau menegurnya dengan sendu. Ingatkan sejenak tentang hari-hari menggebu ketika awal dulu. Kau genggam tangannya seraya berkata kepada langit tentang sebuah masa, ketika kau akan menjadi ini dan itu, dan melihat simpul senyumnya membuatmu merindunya.
Selesaikan yang telah dimulai, karena...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar